Kecemasan
Apa Itu Kecemasan??
A. Pengertian
Kecemasan
Kecemasan/anxieties adalah rasa
khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan merupakan kekuatan yang
besar untuk menggerakkan tingkah laku baik tingkah laku normal maupun tingkah
laku yang menyimpang, yang terganggu dan kedua-duanya merupakan pernyataan,
penampilan, penjelmaan, dari pertahanan terhadap kecemasan (Gunarso, 2003: 27).
Kecemasan adalah kondisi kejiwaan
yang penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi,
baik berkaitan dengan permasalahan yang terbatas maupun hal-hal yang aneh.
Deskripsi umum akan kecemasan yaitu “perasaan tertekan dan tidak tenang serta
berpikiran kacau dengan disertai banyak penyesalan”. Hal ini sangat berpengaruh
pada tubuh, hingga tubuh dirasa menggigil, menimbulkan banyak keringat, jantung
berdegup cepat, lambung terasa mual, tubuh terasa lemas, kemampuan
berproduktivitas berkurang hingga banyak manusia yang melarikan diri ke alam
imajinasi sebagai bentuk terapi sementara ( Musfir, 2005: 512).
B. Tingkat
Kecemasan
Menurut Peplau ada empat tingkat
kecemasan yang dialami oleh individu yaitu sebagai berikut:
1.
Kecemasan Ringan yaitu dihubungkan
dengan ketegangan yang dialami sehari-hari. Individu masih waspada serta lapang
persepsinya meluas, menajamkan indra. Dapat memotivasi individu untuk belajar
dan mampu memecahkan masalah secara efektif dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreatifitas. Contohnya: Seseorang yang menghadapi ujian akhir, pasangan dewasa
yang akan memasuki jenjang pernikahan, individu yang akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, individu yang tiba-tiba di kejar
anjing menggonggong.
2.
Kecemasan Sedang yaitu Individu
terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi penyempitan
lapangan persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain.
Contohnya : pasangan suami istri yang menghadapi kelahiran bayi pertama dengan
resiko tinggi, keluarga yang menghadapi perpecahan (berantakan), individu yang
mengalami konflik dalam pekerjaan.
3.
Kecemasan Berat yaitu lapangan
persepsi individu sangat sempit. Pusat perhatiannya pada detail yang kecil
(spesifik) dan tidak dapat berfikir tentang hal-hal lain. Seluruh perilaku
dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan perlu banyak perintah/arahan untuk
terfokus pada area lain. Contoh: individu yang mengalami kehilangan harta benda
dan orang yang dicintai karena bencana alam, individu dalam penyanderaan.
4.
Panik yaitu individu kehilangan
kendali diri dan detail perhatian hilang. Karena hilangnya control, maka tidak
mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. Terjadi peningkatan aktivitas
motorik, berkurangnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, penyimpangan
persepsi dan hilangnya pikiran rasional, tidak mampu berfungsi secara efektif.
Biasanya disertai dengan disorganisasi kepribadian. Contoh: individu dengan
kepribadian pecah/despersonalisasi (Suliswati, 2005: 48).
C.
Tanda dan Gejala Kecemasan
Menurut
Hawari (2008), keluhan-keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang mengalami
kecemasan antara lain :
1.
Cemas,
khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung.
2.
Merasa
tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3.
Takut
sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
4.
Gangguan
pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
5.
Gangguan
konsentrasi dan daya ingat.
6.
Keluhan-keluhan
somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging
(tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan
perkemihan dan sakit kepala.
D.
Penyebab Gangguan Kecemasan
1.
Stres
Stres berat atau stres berkepanjangan
dapat mengubah sel-sel saraf di otak yang berkaitan dengan kontrol emosi. stres
inilah yang lama kelamaan berkembang dan menyebabkan gangguan kecemasan atau
anxiety disorder.
2.
Traumatik
Trauma yang sangat membekas di masa lalu sangat berpotensi menyebabkan gangguan emosi di kemudian hari, termasuk menyebabkan gangguan kecemasan.
Trauma yang sangat membekas di masa lalu sangat berpotensi menyebabkan gangguan emosi di kemudian hari, termasuk menyebabkan gangguan kecemasan.
3.
Genetika
Faktor genetika atau riwayat keluarga juga menjadi salah satu penyebab gangguan kecemasan (anxiety disorder) ini. Orang dengan riwayat keluarga menderita gangguan kecemasan (anxiety disorder) memiliki kerentanan untuk meneruskan gangguan ini ke keturunannya.
Faktor genetika atau riwayat keluarga juga menjadi salah satu penyebab gangguan kecemasan (anxiety disorder) ini. Orang dengan riwayat keluarga menderita gangguan kecemasan (anxiety disorder) memiliki kerentanan untuk meneruskan gangguan ini ke keturunannya.
4.
Adanya perubahan
struktur otak
Adanya perubahan struktur otak yang
terjadi akibat penyakit tertentu atau cedera bisa menyebabkan munculnya
gangguan kecemasan ini. Terlebih jika perubahan struktur otak yang terjadi
terkait dengan saraf-saraf yang mengendalikan emosi.
E.
Menghilangkan
Kebiasaan Cemas
1.
Adaptasi dengan lingkungan
Wajar kalau Anda cemas
saat masuk ke dalam sebuah lingkungan yang baru. Segera cari seorang teman yang
kira-kira bisa membantu Anda untuk beradaptasi dengan lingkungan. Mintalah
teman Anda bercerita tentang keadaan di dalam kantor. Dengan begini Anda akan
lebih mudah mengenal lingkungan baru Anda. Kemudian Anda dapat segera
menentukan cara yang tepat untuk bersikap.
2.
Ketahui ketakutan Anda
Sebelum menjadi lebih
cemas, lebih baik Anda mengetahui persis apa yang seringkali membuat Anda
menjadi takut. Jangan biarkan ketakutan menguasai diri Anda, karena Anda bisa
hilang kendali. Setelah mengetahui ketakutan Anda, ceritakan kepada teman dan
keluarga yang cukup dekat dengan Anda.
3.
Belajarlah untuk Santai
Teknik relaksasi dapat
membantu Anda untuk mengurangi efek dari gejala serangan kegelisahan dan
kepanikan, seperti sakit kepala dan berkeringat. Dengan berkonsentrasi pada
diri sendiri dan menghalangi semua emosi negatif dan lingkungan di sekitar
Anda, Anda dapat merilekskan tubuh dan bernapas. Hal ini akan mengurangi
intensitas gejala, tetapi tidak boleh digunakan sebagai alternatif dari
perawatan medis yang tepat. Mendekatkan diri kepada Allah juga sangat membantu
Anda untuk bersantai, biasakan untuk melakukannya di pagi hari atau di malam
hari. Ini akan membantu Anda belajar untuk menenangkan tubuh dan pikiran.
4.
Berpikir positif
Memang tidak mudah
untuk selalu memikirkan hal yang baik. Mulai sekarang, biasakan diri untuk
tidak berprasangka buruk terhadap apapun yang terjadi. Pikiran negatif hanya
membuat Anda selalu dalam keadaan cemas sehingga Anda selalu takut untuk
melangkah atau mengambil keputusan. Dengan berpikir positif, Anda bisa dengan cepat
mengambil keputusan dengan cukup rasional dan menjadi seorang pemberani
5.
Percaya diri
Rasa cemas muncul
biasanya karena Anda takut gagal mengerjakan sesuatu. Untuk itu Anda sebaiknya
menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan Anda, secara otomatis rasa
percaya diri Anda akan muncul. Yakinkan diri Anda pasti bisa mengerjakannya
dengan baik
6.
Ubah Gaya
Hidup Anda
Ambil latihan setidaknya dua kali seminggu, untuk
membantu Anda mendapatkan tubuh bugar kembali. Ada banyak bentuk latihan,
termasuk jalan cepat atau berenang. Diet Anda juga memainkan bagian besar, dan
Anda harus mencoba untuk menjaga diet seimbang. Kurangi makanan olahan dan
makanan ringan tinggi gula. Zat-zat seperti alkohol, rokok dan kafein juga
sangat tidak disarankan karena mereka bertindak sebagai stimulan atau depresan,
dan dapat memicu serangan kegelisahan Anda.
Komentar
Posting Komentar