Verbatim Behavior Dengan Teknik Disentisasi Sistematik




Verbatim Behavior
Dengan Teknik Disentisasi Sistematik

Ki
Assalamualaikum ibu

Ko
Waalaikum salam, sini nak duduk..
Attending
Ki
Makasih bu

Ko
Apa kabar kamu hari ini sinta?
Rapport
Ki
Alhamdulillah baik bu, ibu apa kabar?

Ko
Iyaa ibu juga baik Alhamdulillah. Syukurlah nak, tadi habis dari mana sebelum kesini?
Acceptance
Ki
Dari kantin bu

Ko
Oh baguslah sebelumnya, mata pelajaran apa kamu sinta? Lalu bagaimana dengan pelajaran tadi?

Ki
Sebelumnya mata pelajaran kimia bu, lumayan lah bu..

Ko
Oyaa? Nampaknya kamu kesini ada yang ingin kamu katakana kepada ibu ya?

Ki
Iya, saya ingin melakukan konseling bu

Ko
Saya sangat senang sekali dengan kedatangan kamu ke sini,apalagi kamu mengatakan bahwa ingin melakukan konseling dengan saya, apakah sinta sudah pernah mengikuti konseling sebelumnya?
Pertanyaan tertutup
Ki
Belum pernah bu

Ko
Baiklah, sebaiknya ibu jelaskan dulu tentang konseling. Konseling adalah bantuan yang diberikan konselor kepada konseli untuk membantu konseli memecahkan masalah-masalah yang konseli hadapi saat ini. Konseling juga terdapat jenis-jenis asas yaitu salah satunya asas kerahasiaan jadi kamu tidak perlu takut untuk mengungkapkan apa yang ingin kamu katakana kepada ibu. Karna yang tau hanya kamu, saya dan tuhan saja yang tau. Jadi apakah kamu mengerti sekarang sinta?

Ki
Iya bu saya mengerti

Ko
Baiklah, coba sinta ceritakan kepada ibu apa yang ingin sinta ingin katakana kepada ibu?
Pertanyaan terbuka
Ki
Begini bu, saya merasa deg-degan, takut kalo lihat ada orang yang marah-marah.

Ko
Maksud kamu?
Cek persepsi
Ki
Jadi begini bu, misalnya di kantin ada teman yang dimarahi oleh kakak kelas gitu, saya langsung ketakutan, deg-degan gitu bu.

Ko
Coba sinta ceritakan pada saya, bagaimana itu bisa terjadi, atau sejak kapan itu terjadi?

Ki
Begini bu, dulu saya baik-baik saja, tapi sejak ayah tiri saya sukses dan kaya ia menjadi sombong dan berkuasa di keluarga kami, ia sudah mempunyai anak kandung dan sangat dimanja. Dan siapa saja yang membuat anaknya menangis pasti dimarahi habis-habisan hingga memukul saya. Dan saya selalu kena marah bu, karena saya yang paling tua, pernah suatu ketika kami bermain tiba-tiba adik tiri saya bertengkar dengan saudaranya sendiri dan saya dimarahi habis-habisan. Ini terjadi sering sekali bu. Jadi sejak itu saya kalo ada orang marah-marah pasti gemetar dan ketakutan.

Ko
Ya... ibu memahami perasaan mu, nampaknya kamu sangat terganggu sekali dengan keadaan ini.
Refleksi perasaan
Ko
Iyaa buuu..


Baiklah kalau begitu, jadi kamu sekarang sedang mengalami trauma akibat ayah tiri kamu yang sering memarahi mu?
Paraphrase
Identifikasi masalah
Meringkas
Ki
Ya begitulah bu

Ko
kamu sudah menyadari dan merasakan bahwa kamu saat ini mengalami masalah trauma dan cemas?
Cek persepsi
Mengarahkan
Ki
Ya bu dan saya ingin sekali menyelesaikan masalah ini

Ko
Baik, ini sebuah kemajuan yang sangat saya inginkan. Karena itu, saat ini sangat tepat bila kita mendiskusikan tujuan yang ingin kita capai dalam konseling ini
Leading
Merumuskan tujuan
Ki
Baik bu

Ko
Baik, tujuan konseling kita ini adalah untuk meningkatkan kemampuan santi dalam mereduksi (menurunkan) intensitas ketegangan yang kamu rasakan. Maksud ibu adalah hasil konseling ini berupa bantuan agar santi mampu menurunkan ketegangan akibat cemas yang kamu rasakan.
Merumuskan tujuan
Ki
Lalu saya harus bagaimana bu?

Ko
Ibu ingin memilih beberapa teknik atau cara yang harus santi pelajari bersama ibu. kita akan menggunakan teknik disentisasi sistematik yaitu teknik dimana kamu akan membayangkan keadaan/kondisi yang membuat santi cemas, mulai dari yang kamu anggap terendah, sedang, sampai keadaan yang paling tinggi intensitasnya. Jadi santi juga harus menyadari bahwa tidak ada kehidupan tanpa masalah, sehingga manusia harus berikhtiar untuk mencari solusinya
Leading
Pemilihan teknik/strategi konseling
Ki
Baik bu, saya setuju dan tertarik untuk mempelajari teknik yang ibu jelaskan tersebut.

Ko
Baik, sekarang mari kita mulai, pejamkan mata santi dan tetap melakukan relaksasi.
Sekarang saya akan menyebutkan keadaan/situasi yang teringan, sedang, hingga yang terberat. Jika kamu membayangkanya dan kamu merasa tidak sanggup/tidak kuat angkat tangan kamu. Mengerti?
Leading
Ki
Ya bu saya mengerti.

Ko
Baik, tetap tenang bayangkan kamu sedang bermain dengan saudara tiri kamu di ruang keluarga dan ayah tiri kamu ada di ruangan itu juga.
Disentisasi Sistematik
Ki
(tetap dalam posisi tenang)

Ko
Kemudian adik tiri santi (anak kandung ayah tiri) bertengkar dengan saudara yang lain dan menangis.

Ki
(masih tenang)

Ko
Lalu ayah tiri menghampiri kalian.

Ki
(mimik wajah berubah, berusaha tetap tenang)

Ko
Sekarang ayah tiri santi mulai berbicara dengan suara yang keras dan dan bayangkan raut wajahnya

Ki
Bu saya takut membayangkannya.

Ko
Baik, sekarang buka mata mu, tenang tarik napas dari hidung perlahan dan keluarkan dari mulut, hingga kamu benar-benar tenang

Ki
Hhhh sudah bu

Ko
Apa yang kamu rasakan?
Pertanyaan terbuka
Ki
Saya ngeri bu, awalnya biasa saja tapi ketika saya mulai membayangkan ayah tiri saya berbicara dan membayangkan wajahnya, saya ngeri bu.

Ko
Ok, kita sudah pada tahap sedang, dan kamu sudah merasa tidak sanggup, kita harus melakukan ini lagi ketika kamu sudah siap dan melewati tahap akhir yaitu tahap yang terberat, bagaimana?
Menjelaskan
Ki
Baik bu

Ko
Kita akan mempraktekannya lagi, bagaimana keadaanmu sekarang?

Ki
Saya sedikit lebih baik bu karena sudah menceritakan apa yang saya rasakan.

Ko
Ok sekarang kita mulai lagi. sekarang rileks dan ambil napas dalam-dalam. Pejamkan mata kamu, sekarang bayangkan seseorang yang sedang memarahi anaknya dengan suara pelan karena tidak mau belajar.

Ki
(tenang dan santai)

Ko
Sekarang seseorang yang sedang memarahi anaknya dengan suara yang keras.

Ki
(mimic wajah berubah)

Ko
Dan sekarang kamu berada dalam sebuah ruang keluarga di sana ada semua anggota keluarga termasuk ayah tiri kamu. Kamu sedang bermain dengan saudara-saudara kamu, tiba-tiba saudara kamu bertengkar dan (anaknya ayah tiri) menangis. Kemudian kamu yang disalahkan, ayah tiri marah sekali kepada kamu.
Leading
Mengarahkan
Ki
saya tidak sanggup bu

Ko
Ok, sekarang buka mata kamu, rileks, tarik napas dari hidung dan keluarkan perlahan dari mulut. Bagaimana perasaanmu?

Ki
Deg-degan bu, tapi sudah lebih baik.

Ko
Ok, rileks saja ini butuh proses

Ki
Tapi tidak seperti tadi bu, saya sekarang tidak begitu ketakutan

Ko
Bagus sekali, ini suatu kemajuan.
Bagaimana, kita lanjutkan?
Penguatan
reward
Ki
Saya siap bu

Ko
Sekarang bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali, bahkan akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya yang sangat keras.

Ki
(gemetar dan mengangkat tangannya)

Ko
Ok, buka matamu, rileks dan tenangkan dirimu.
Memimpin
Ki
Huuuuhh…

Ko
Kamu sudah berusaha, tinggal satu langkah lagi, semua butuh perjuangan dan kamu sudah melakukannya, ini suatu kemajuan yang cukup bagus.
Penguatan
Ki
Baik bu mari kita lanjutkan lagi saya sudah siap.

Ko
Baik, mari kita mulai lagi
Bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali, bahkan akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya yang sangat keras.

Ki
(sudah dapat bersikap tenang)

Ko
Sekarang buka matamu, rileks tarik napas dalam-dalam keluarkan perlahan.

Ki
Hhhh…. Saya sudah lebih baik bu

Ko
Bagus, kamu berhasil melewatinya, selamat !
Reward
Ki
Terimakasih bu saya senang sekali

Ko
Sama-sama, jadi kamu harus tetap semangat dan jangan cemas/takut lagi kalau melihat seseorang yang dimarahi/jika ayah tiri kamu memarahimu

Ki
Iya bu

Ko
Bagaimana apakah masih ada yang ingin kamu bicarakan lagi ?

Ki
Sepertinya tidak bu

Ko
Baiklah, pertemuan kali ini kita akhiri.
Termination
Ki
Baik bu, saya permisi dulu, Terimakasih  banyak bu

Ko
Sama-sama, Jika ada yang ingin dibicarakan lagi tidak usah sungkan menemui ibu lagi.

Ki
Assalamualaikum

Ko
Walikumsalam


Komentar

Postingan populer dari blog ini

verbatim dengan pendekatan eksistensial humanistik

RPL DEWASA LANSIA